Penyusunan dan pemutakhiran daftar pemilih (DPS dan DPT) kerap menjadi sumber konflik dalam pesta demokrasi. Tak jarang muncul tudingan, daftar yang tidak valid merupakan bentuk kecurangan dari penyelenggara pemilu. Kekacauan daftar pemilih dianggap turut menentukan kalah menang pasangan calon.
Kekacauan daftar pemilih berisiko mengurangi kualitas pesta demokrasi. Implikasi lebih jauh, bisa membuka celah konflik dari kontestan, terutama yang kalah, yang mengajukan gugatan dengan alasan daftar pemilih tidak valid, ujarnya.
"Memang diperlukan daftar pemilih yang valid dan akurat tapi di sisi lain mustahil menyusun daftar pemilih yang 100 persen akurat," kata Ketua KPU Kota Padangpanjang Sudirman, ketika dihubungi kemarin.
Menurutnya, ada dua isu utama yang kerap menjadi sorotan seperti nama yang tak memenuhi syarat sebagai pemilih. Persoalan ini menyangkut orang yang sudah meninggal, pindah domisili, nama fiktif, atau hal lain yang menyebabkan seseorang kehilangan hak sebagai pemilih. Mereka sering disebut sebagai pemilih hantu.
"Kemudian, pemilih yang tak tercantum dalam daftar. Kondisi ini sering kita temui di kawasan urban, dengan mayoritas warga pendatang," sebutnya.
Tidak itu saja, jelas Sudirman, data pemilih merupakan salah satu penyebab dari kurangnya partisipasi pemilih dalam sebuah pemilihan umum.
"Terkadang masyarakat yang terdata sudah meninggal dunia, namun tidak melapor ke instansi terkait, sehingga kondisi itu akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih," kata dia.
Diharapkannya, data pemilih di Padangpanjang bisa valid menjelang pelaksanaan Pemilukada, sehingga tidak menimbulkan berbagai permasalahan.
"Untuk mewujudkan itu, perlu kerja sama seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait untuk meminimalisasi tingkat kesalahan dalam daftar pemilih," sebutnya. (op)
Sumber : http://wartaandalas.com
Rating: 4.5
Posting: Unknown
Judul: Jelang Pilkada, KPU Lakukan Validasi Data Pemilih
