Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 03 Juli 2013

SURAT TERBUKA UNTUK CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PADANG PANJANG 2013 – 2018


Salam Hormat untuk anda semua, putra-putra terbaik yang dilahirkan daerah ini !
Bapak-bapak yang terhormat, besok tanggal 4 Juli 2013 segera datang. Hari itu adalah hari penentuan apakah rakyat Padang Panjang mempercayai anda sebagai pemimpIn mereka. Pemimpin tempat mereka mengadu, berkeluh kesah, tempat mereka menggantung harap dan asa. Saya tahu, jauh-jauh hari anda sudah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi hari pemilihan itu. Sudah begitu banyak biaya yang anda habiskan, begitu banyak waktu bersama keluarga dan orang tercinta yang anda korbankan, begitu banyak keringat yang anda teteskan dalam rentang waktu tersebut, begitu letih otak anda merumuskan ide dan program untuk meyakinkan khalayak ramai kalau anda pantas memimpin mereka, dan sudah begitu banyak sabar yang anda tumbuhkan ketika orang-orang berprasangka negatif dan berkata yang tidak pantas tentang anda. Saya salut, anda orang-orang hebat yang berani menjatuhkan pilihan untuk dipilih memimpin ribuan orang (sebuah pilihan yang ulama-ulama salaf dulu sangat menghindarinya karena begitu berat konsekwensi dunia dan akhiratnya).
Anda tentunya sangat paham Bapak-bapak ketika keinginan anda untuk maju sebagai calon pemimpin dilandasi niat yang tulus untuk membangun Padang panjang dan mensejahterakan warganya. Dan kemudian anda diberi kepercayaan itu dan menjalankan kepemimpinan dengan adil dan mengedepankan kemanusiaan maka tidak ada ganjaran yang lebih pantas bagi anda selain surganya Allah nanti. Namun, jika niat anda tidak lurus, hanya berharap motivasi keduniaan semata. Ingin merasakan nikmatnya kekuasaan dengan segala privilegenya, ingin meraup kesejahteraan semata atau sekedar mengangkat nama pribadi dan keluarga maka sesungguhnya anda sangat salah pak. Mungkin saja dengan niat tersebut anda masih terpilih, namun jangan salah anda sedang menuju kecelakaan yang besar. Anda sedang terjerumus dan warga Padang Panjang sedang di uji.
Apapun niat anda itu, urusan anda dengan Sang Khaliq. Saya sebagai warga Padang Panjang tentunya berharap yang ditakdirkan jadi pemimpin itu orang yang punya niat yang tulus. Saya yakin sampai detik ini dalam setiap shalat anda, dipenghujung malam sebagai penyempurna tahajud, dan setiap kesempatan yang ada untuk bermunajat kepadaNya. Anda selalu menompang harap pada Ilahi untuk diberi kesempatan memimpin Padang Panjang ini. Sebagaimana anda berharap mendapat kesempatan itu, kami sebagai warga Padang Panjang pun sama-sama berdo’a menitip asa untuk mendapat pemimpin yang baik, pemimpin yang jujur, pemimpin yang punya intergritas dan moralitas yang terpuji, pemimpin yang berani menegakan kebenaran di Serambi Mekah ini, pemimpin yang senantiasa mendahulukan kepentingan rakyatnya, pemimpin yang bisa mencarikan solusi bagi permasalahan kami, dan pemimpin yang membuat kami bangga sebagai rakyatnya. Alangkah indahnya jika dalam do’a, anda juga bermohon kehadiran anda sebagai jawaban dari do’a-do’a ribuan warga Padang Panjang itu. Dan ketika Tuhan sudah menetapkan keputusanNya bagi padang panjang melalui pilihan yang diambil warganya, maka anda terpilih betul-betul sebagai jawaban do’a dan bukan sebagai ujian apalagi musibah bagi kota kita ini.
“Vox Populi Vox Dei” pastilah bukan sebuah adagium biasa. Tangan Tuhan akan menghadiahkan Pemimpin yang baik jika mayoritas rakyatnya menginginkan itu, Dan tangan Tuhan akan memberi pemimpin yang buruk jika rakyat tidak peduli !. Namun saya percaya warga Padang Panjang sangat peduli dan sangat menginginkan kebaikan bersama. Di penghujung waktu menanti saat penentuan ini. Alangkah lebih baiknya jika anda semua kembali meluruskan niat untuk maju sebagai Walikota dan wakil Walikota Padang Panjang ini sehingga ketika nanti Suara Tuhan yang berwujud pilihan rakyat itu mengarah pada Anda, maka anda adalah orang yang tepat untuk memenuhi pinta dan harap warga Padang Panjang ini.
Bapak-bapak yang terhormat...! Siapapun diantara anda yang terpilih nanti, Niat dan motivasi andalah yang akan mewarnai kepemimpinan anda nanti. Kami semua yakin anda semua cerdas, terdidik. Semua itu tergambar dari komunikasi yang anda sampaikan serta program-program yang anda usung. Kami mohon, jujurlah dengan hati anda, yakinkan hati anda bahwa janji-janji dan program yang anda tawarkan adalah betul-betul janji yang akan ditunaikan dan program yang akan dijalankan. Dan tak sebersitpun terlintas dihati anda untuk menjadikannya sebagai cuma sebagai kedok untuk mendapat simpati.
Kalau anda terpilih nanti, Tuhan akan membekali anda dengan sebuah pedang bernama kekuasaan. Kekuasaan dan kewenangan adalah sebuah kenikmatan yang besar dari kacamata manusiawi karena begitu banyak kenikmatan lain yang mengikutinya. Dengan kekuasaan anda begitu disanjung, dihormati, dibutuhkan, ditakuti, disegani. Mendapat kemudahan dalam banyak perkara serta berbagai macam hak ‘privilege’ lainnya. Namun seorang pemegang pedang kekuasaan yang baik, tentu tidak ingin memegang pedang itu hanya untuk label kenikmatan dan keistimewaan itu semata. Dia pasti ingin mengunakan kekuasaan yang pegangnya untuk membangun kemanuasiaan dan membela nilai-nilai kebaikan dan moralitas. Sedangkan jika kekuasaan dipegang orang yang salah kebanyakan kekuasaan itu digunakan untuk kemegahan dirinya dan menghancurkan kemanusiaan disekelilingnya serta merusak tatanan nilai yang ada.
Siapapun anda yang terpilih nantinya sebagai Walikota Padang Panjang, sungguh kami berharap anda akan membawa kota ini menuju kejayaan. Kalau anda menoleh ke catatan sejarah dimasa lampau, anda pasti termotivasi untuk melakukan itu. Kota kita ini memang kecil pak, tapi sejarahnya sangat panjang, namanya pernah sangat harum. Di kota ini pernah lahir dan besar orang-orang hebat di negeri ini. Buya Hamka bertahun-tahun menginjak bumi dan menghirup udara Padang Panjang ini beberapa puluh tahun silam. Di balut hawa kota yang sejuk dikelilingi orang Padang Panjang yang egaliter, cerdas dan terbuka dengan pembaharuan, Buya Hamka tertempa dengan baik diawal masa mudanya sebagai persiapan menjadi orang besar yang kita kenal sekarang. Padang Panjang tidak cuma menempa Hamka, kota ini juga melahirkan wanita cerdas yang bermental baja, pejuang pendidikan kaum hawa di Jembatan Besi sana, serta banyak manusia hebat lainnya.
Kenapa kota kita ditempatkan di tempat yang strategis ini pak ? kenapa orang Padang Panjang itu egaliter, terbuka pada pembaharuan dan sangat terdidik ?, kenapa iklim kita sangat sejuk, Kenapa kita punya alam yang indah, budaya dan tradisi yang beragam, seonggok bukit yang isinya kapur semua dan berpuluh pertanyaan lainnya yang mengarah pada kelebihan dan potensi kita. Jawabnya, mungkin saja Tuhan ingin menjadikan kota ini kota yang hebat nantinya, orang-orangnya juga menjadi lebih hebat. Kota yang strategis gampang diakses, orang berpendidikan gampang diajak kerjasama untuk maju, Iklim yang sejuk membuat kita betah belajar membuka wawasan. Alam, tradisi dan budaya yang beragam, bukit kapur yang besar adalah modal untuk kesejahteraan warga. Semua itu akan sempurna jika ada pemimpin yang cerdas, berintegritas, jujur, pekerja keras, mampu merangkul seluruh kekuatan untuk kebaikan bersama.
Bapak-Bapak yang Terhormat.....! Pada Debat kandidat yang lalu, ada satu kesimpulan yang membenam dibenak kami, bahwasanya Pergerakan kemajuan Padang Panjang ini lamban, kalau tidak ingin dikatakan stagnan ! Apa yang salah sebenarnya. Kota ini sangat kecil, pasti tidak terlalu susah mengawasinya. Anggaran kita juga lebih dari cukup, Aparat birokrasinya juga di isi oleh kaum intelektual yang kompeten. Masyarakat kita cendrung homogen dan sangat terdidik. Ikatan sosial kita juga masih sangat kuat, nilai-nilai agama, adat, dan moralitas juga relatif masih terjaga baik. Seharusnya sudah sejak lama Padang Panjang bisa menjadi Pilot Project untuk berbagai bentuk pembangunan dan kemajuan. Tapi kenapa kita baru sampai dititik ini ?
Saya berpikir, Bapak-bapak semua, siapapun yang terpilih nanti baik incumbent atau bukan adalah orang-orang yang hebat dan berkompeten untuk melakukan perubahan itu. Mohon maaf..disini mungkin saya tak ubahnya seperti seorang penonton bola yang merasa lebih hebat dari pemain. Namun saya akui itu hanya semacam halusinasi, sebenarnya tak banyak yang bisa dan mampu saya perbuat, tidak seperti Bapak-bapak semua. Namun halusinasi saya mungkin halusinasi positif yang terdorong oleh suatu keinginan untuk melihat Kota padang panjang menjadi lebih baik kedepan. Kalau Anda berkenan, kepada siapapun yang terpilih nanti saya cuma berharap :
1. Mulailah menerapkan gaya kepemimpinan yang pro rakyat. Orang mengatakan gaya kepemimpinan Jokowi, Ahok, Tri Rismaharini, Syahrul Yasin Limpo dan beberapa kepala daerah hebat lainya adalah gaya kepemimpinan yang jadi ‘trend” dan di idam-idamkan rakyat saat ini. Gaya kepemimpinan out of box, cair, lugas, tegas, efektif, membaur dengan rakyat, langsung action ke solusi masalah tanpa berbelit-belit dan membuat kebijakan yang memihak masyarakat yang telah menjadi “trademark” mereka pastinya bisa diadopsi oleh pemimpin manapun.
2. Segeralah melakukan terobosan-terob osan yang berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Program anda kalau memang masuk akal segeralah dieksekusi atau dia akan menjadi sebuah hutang yang tak akan pernah terbayar. Mohon, lakukanlah perubahan-perubahan mendasar untuk perbaikan kita bersama. Bagi incumbent mungkin berat melakukan perubahan-perubahan tersebut karena bertahun-tahun berada dalam sistim yang dipimpinnya dan merasa apa yang dilakukan sudah benar pada jalurnya. Maka akan bijaksana jika bapak incumbent lebih banyak berdialog baik dalam sistim atau luar sistem untuk mendapat gambaran aspek yang perlu diperbaiki. Selama ini mungkin kita merasa benar mengedepankan prestise ketimbang prestasi. Kita bangga dapat Award Tata Wahana Nugraha padahal transportasi kita masih amburadul jauh dari kesan tertib. Kita senang dapat Piala Adipura padahal wajah kota kita secara keseluruhan masih kotor ,semrawut dan acak-acakan. Kita begitu pongah tepuk dada ketika menjadi juara pada Pekan Olahraga Daerah padahal kita menggunakan atlit instan dari luar daerah, dan bukannya membina atlit kita sejak dini. Kita bangga menerapkan aturan pelarangan iklan rokok sehingga kita dipuja puji disana sini, padahal tak ada bukti signifikan adanya penurunan angka jumlah perokok di kota ini atas penerapan aturan itu, yang ada justru terbuangnya peluang ekonomi dan kesempatan hiburan masyarakat. Kami paham, Bapak incumbent tidak sepenuhnya punya andil untuk semua itu karena anda bukan pemegang puncak kekuasaan. Dan saya, berbaik sangka anda pasti punya visi dan misi perubahan juga ke arah yang lebih baik. Anda pasti juga ingin meninggalkan warna dan catatan kepemimpinan yang baik nantinya jika tepilih. Kepada yang bukan incumbent anda tentunya tidak punya beban dan memiliki langkah lebih ringan untuk mengusung perubahan nantinya.
3. Kami mohon kelola lah APBD dengan bijaksana demi kepentingan bersama. Kami tahu anggaran disusun atas persetujuan dan ‘kompromi-kompromi’ dengan legislatif. Namun kami menitip amanat (walaupun kami sudah mewakilkan pada wakil kami yang legislatif itu), sebisa mungkin anggaran itu disusun betul-betul akan terpakai untuk sesuatu yang bermanfaat nantinya. Kalau ada alokasi pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat tolong diawasi agar betul-betul tepat sasaran dan punya nilai manfaat. Kami tahu birokrasi butuh biaya untuk jalannya roda pemerintahan. Kami mendengar biaya pegawai itu sangat tinggi, menyedot lebih dari setengah APBD. Kami tidak akan mengutak atik dan mempersoalkan gaji dan tunjangan termasuk tunjada mereka. Namun untuk biaya pegawai lainnya mohonlah dilakukan efisiensi. Kalau bisa mendapat yang dinginkan melalui media komunikasi kenapa harus dilakukan perjalanan dinas, kalau bisa dilakukan 5 orang kenapa harus pergi 10 orang, kalau bisa selesai 3 hari kenapa harus pergi 1 minggu. Kalau banyak biaya di efisienkan, tentunya banyak program yang bisa dilakukan. Seharusnya kita tidak melestarikan anggapan umum masyarakat pada musrenbang “di usulkan 10 mudah-mudah-mudahan 3 atau 4 bisa disetujui”. Seharusnya diusulkan masyarakat 10 bisa terealisasi semuanya. Karena apa yang diusulkan masyarakat pada musrenbang apalagi ditingkat kelurahan beeul-betul yang menjadi kebutuhan mereka. Tidak muluk-muluk dan latah minta sesuatu yang mereka tak pantas menerimanya.
4. Kami mohon juga lakukanlah reformasi birokrasi tersebut, baik dari sisi aparatur maupun pelayanan. Kami tahu PNS itu orang hebat namun mereka “dimanjakan atau dikelola secara tidak tepat” dalam sistim yang membuat sebagian mereka tumpul, tidak produktif . Fasilitas dan pemanjaan yang bertubi-tubi membuat mereka kurang berempati dengan masyarakat yang seharusnya dilayaninya (Walaupun pada sisi yang lain banyak juga PNS yang tidak menerima kompensasi kesejahteraan dan karir atas beban kerja yang mereka lakukan). Belum optimalnya pemahaman nilai-nilai yang mesti dianut aparatur negara, terkadang membuat sebagian PNS bertingkah pongah dalam masyarakat dan jauh dari contoh tauladan dalam masyarakat. Dalam pelayanan, bertahun-tahun birokrasi lebih mementingkan seremoni dari pada esensi. Budaya jam karet terus terwarisi dari generasi ke generasi birokrasi membuang waktu dan biaya. Disini, kembali kita perlu meniru jokowi, beranikah anda nanti memberlakukan lelang jabatan bagi PNS tersebut untuk mendapatkan aparat yang berkualitas untuk menujang pelayanan yang lebih baik ?
5. Bapak-bapak yang terhormat..Kota kita berjuluk Serambi Mekah, mentereng, berwibawa sekaligus menanggung beban nama yang berat juga. Tapi apakah prilaku birokrat dan masyarakat kita sudah mencerminkan julukan hebat itu. Saya kira kita bersepakat untuk mengatakan belum. Kulit luar yang kita banggakan selama ini bahwa kesadaran menyeluruh (tanpa perda) bahwa seluruh pegawai wanita, siswa dan pelajar wanita sudah berjilbab dalam kesehariannya selalu kita apung-apungkan. Bagaimana dengan esensinya ? apakah yang berjilbab otomatis pemahaman dan penerapan nilai-nilai keislamannya langsung mantap ? Kita lihat pergaulan remaja sekarang, terkadang sudah melanggar norma kesopanan dan kesusilaan. Bagaimana dengan kesadaran sebagian kaum bapak yang belum tumbuh untuk meramaikan masjid dan masih enteng petantang petenteng dipasar ketika waktu shalat jumat, bagaimana dengan adik-adik dan anak anak kita yang terbiasa ribut dan bercanda dalam masjid. Kami mohon kepada Bapak, kiranya pembangunan karakter dan spiritual jangan sampai tercecer oleh pembangunan fisik.
6. Terakhir, soal pasar..ini paling urgent dan dianggap ujian kepemimpinan Bapak nantinya, bahkan masyarakat menilai siapapun Walikota yang sanggup menuntaskan pembangunan pasar dan memuaskan kehendak banyak pihak, maka tak ada lawan tangguh baginya untuk memimpin diperiode berikutnya. Saya tentunya tidak paham dengan berbagai persoalan yang melingkupi masalah pasar tersebut serta berbagai aspek yang mesti dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait pasar ini. Namun, sebagai representasi negara, seorang kepala daerah tentu mesti berani dan tegas dalam mengambil keputusan. Ketika sebuah keputusan sudah disepakati apalagi disepakati bersama legislatif yang notabene mewakili rakyat maka tidak ada alasan untuk tidak mengeksekusinya. Namun jika proses pembuatan keputusan tidak sempurna,masih banyak hal yang perlu dipertimbangan ternyata luput sehingga menghasilkan kesepakatan yang cacat maka tidak ada salahnya mundur selangkah, bentang tikar diskusi lagi, cari solusi lagi. Jadi dalam persolan ini yang kami harapkan seorang pemimpin yang berempati, mendengar hati nurani namun juga tegas dan berani.
Demikian Surat terbuka ini saya sampaikan kepada Bapak-bapak Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang 2013 – 2018 yang salah satunya akan ditakdirkan Yang Maha Kuasa dalam waktu dekat menjadi pemimpin kami. Mohon Surat ini jangan dipandang menggurui, sok tahu dan sebagainya, karena Bapak-Bapak orang-orang hebat yang tak mungkin kami ajar. tapi anggaplah ini bentuk pengharapan dari seorang warga Padang Panjang . Demikian kami sampaikan, semoga Allah SWT selalu membimbing dan memberkati kita semua, Aamiin..
Padang Panjang, 3 Juli 2013
Salam Hormat RUDY AL FAJRI

Rating: 4.5
Posting: Unknown
Judul: SURAT TERBUKA UNTUK CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PADANG PANJANG 2013 – 2018
Comments